Part.1- MENGINSTALASI JARINGAN
JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
Personal Area Network (PAN)
Campus Area Network (CAN)
Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
# MEDIA JARINGAN
1. Kabel
2. Radio/wifi/nirkabel
3. SO (serat optik)
4. Satelit
5. Inframerah
6. Bluetooth
# KOMPONEN JARINGAN
1. NIC/LAN Card
2. Kabel (UTP, coaxcial)
3. Konektor
4. Hub/Switch (RJ45)
5. Router
6. Acces point
7. dll
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
1. TOPOLOGI BUS
Pada UStopologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel.
Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
*Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
2. TOPOLOGI BINTANG (STAR)
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan
Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
3. TOPOLOGI CINCIN(RING)
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
JENIS MEDIA TRANSMISI
Jenis media transmisi adalah sebagai berikut :
1. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial terbuat dari tembaga yang dikelilingi oleh anyaman tembaga halus dan diantara keduanya terdapat isolator. Kabel ini dapat digunakan untuk pengiriman suara, teks, dan
gambar, serta dapat digunakan juga sebagai tulang punggung jaringan(backbone).
2. Kabel Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel telepon, paling mudah digunakan, dan harganya paling murah. Namun interferensi listrik pada kabel jenis ini memungkinkan adanya kesalahan pada pengiriman data kecepatan tinggi. Kabel yang demikian disebut dengan Unshielded Twisted Pair (UTP) cable. Hal tersebut kemudian dapat ditanggulangi dengan penggunaan Shielded Twisted Pair (STP) cable. Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Hal lain yang mempengaruhi besar kecilnya derau ataupun interferensi adalah jumlah anyaman (twisting) dari kabel tersebut.
3. Kabel Serat Optik
Media ini merupakan media terbaik untuk LAN. Harganya jauh lebih mahal dari kedua jenis kabel di atas dan penggunaannya juga jauh lebih sulit. Kabel Serat Optik memiliki jangkauan kerja lebih luas, jangkauan frekuensi lebih tinggi, lebih ringan, berukuran kecil, tidak ada radiasi elektrik, kebal terhadap derau, dan isolasi ground yang baik. Dalam pentransmisian data menggunakan kabel jenis ini diperlukan alat tambahan, yaitu Light Emitting Diode (LED) atau Injection dan Light Detector (yang biasanya berupa Positive Intrinsic Negative (PIN) diode ataupun Avalanche Photodiode (AVD).
4. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro dapat digunakan untuk mengirim data pada jarak yang jauh. Penggunanya harus mengikuti aturan penggunaan frekuensi radio.
5. Sinar Infra Merah (Infra Red)
Media ini mirip gelombang mikro, tetapi kecepatan pengiriman datanya tidak terlalu tinggi dan mudah terpengaruh oleh derau dari keadaan disekelilingnya.
Jadi media yang digunakan yaitu kawat tembaga (kabel), memerlukan dua buah kabel, kemungkinan tipe kabel yang digunakan adalah twisted pair dan coaxial ; Fiber Optik dimana lebih fleksibel dan menggunakan cahaya sebagai pembawa data; udara yang digunakan untuk transmisi elektromagnetik; dan satelit yang mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel
5. Gambar sketsa jaringan komputer
Tabel Routing
Router 1
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
Direct
192.168.2.0/24
192.168.4.2
192.168.3.0/24
192.168.4.2
192.168.4.0/24
Direct
192.168.5.0/24
192.168.4.2
Router 2
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
192.168.4.1
192.168.2.0/24
Direct
192.168.3.0/24
192.168.5.2
192.168.4.0/24
Direct
192.168.5.0/24
Diect
Router 3
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
192.168.5.1
192.168.2.0/24
192.168.5.1
192.168.3.0/24
Direct
192.168.4.0/24
192.168.5.1
192.168.5.0/24
Direct
1. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial terbuat dari tembaga yang dikelilingi oleh anyaman tembaga halus dan diantara keduanya terdapat isolator. Kabel ini dapat digunakan untuk pengiriman suara, teks, dan
gambar, serta dapat digunakan juga sebagai tulang punggung jaringan(backbone).
2. Kabel Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel telepon, paling mudah digunakan, dan harganya paling murah. Namun interferensi listrik pada kabel jenis ini memungkinkan adanya kesalahan pada pengiriman data kecepatan tinggi. Kabel yang demikian disebut dengan Unshielded Twisted Pair (UTP) cable. Hal tersebut kemudian dapat ditanggulangi dengan penggunaan Shielded Twisted Pair (STP) cable. Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Hal lain yang mempengaruhi besar kecilnya derau ataupun interferensi adalah jumlah anyaman (twisting) dari kabel tersebut.
3. Kabel Serat Optik
Media ini merupakan media terbaik untuk LAN. Harganya jauh lebih mahal dari kedua jenis kabel di atas dan penggunaannya juga jauh lebih sulit. Kabel Serat Optik memiliki jangkauan kerja lebih luas, jangkauan frekuensi lebih tinggi, lebih ringan, berukuran kecil, tidak ada radiasi elektrik, kebal terhadap derau, dan isolasi ground yang baik. Dalam pentransmisian data menggunakan kabel jenis ini diperlukan alat tambahan, yaitu Light Emitting Diode (LED) atau Injection dan Light Detector (yang biasanya berupa Positive Intrinsic Negative (PIN) diode ataupun Avalanche Photodiode (AVD).
4. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro dapat digunakan untuk mengirim data pada jarak yang jauh. Penggunanya harus mengikuti aturan penggunaan frekuensi radio.
5. Sinar Infra Merah (Infra Red)
Media ini mirip gelombang mikro, tetapi kecepatan pengiriman datanya tidak terlalu tinggi dan mudah terpengaruh oleh derau dari keadaan disekelilingnya.
Jadi media yang digunakan yaitu kawat tembaga (kabel), memerlukan dua buah kabel, kemungkinan tipe kabel yang digunakan adalah twisted pair dan coaxial ; Fiber Optik dimana lebih fleksibel dan menggunakan cahaya sebagai pembawa data; udara yang digunakan untuk transmisi elektromagnetik; dan satelit yang mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel
5. Gambar sketsa jaringan komputer
Tabel Routing
Router 1
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
Direct
192.168.2.0/24
192.168.4.2
192.168.3.0/24
192.168.4.2
192.168.4.0/24
Direct
192.168.5.0/24
192.168.4.2
Router 2
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
192.168.4.1
192.168.2.0/24
Direct
192.168.3.0/24
192.168.5.2
192.168.4.0/24
Direct
192.168.5.0/24
Diect
Router 3
Tujuan
Via
192.168.1.0/24
192.168.5.1
192.168.2.0/24
192.168.5.1
192.168.3.0/24
Direct
192.168.4.0/24
192.168.5.1
192.168.5.0/24
Direct
Senin, 2009 Juli 27
MEMASANG KABEL JARINGAN
A.Alat dan Bahan
1. Satu unit komputer
2. Kabel UTP
3. Konektor Rj 45
4. Tang klem UTP
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berartikurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
a.Coaxial cable
b.Fiber Optik
c.Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
a. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terbagi atas dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
1.Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
2.Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
3.Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
4.Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
5.Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
6.Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
7.Setiap segment harus diberi ground.
8.Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
9.Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
1.Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2.Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3.Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
4.Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
5.Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
6.Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
7.Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
8.Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 1. Kategori Twisted Pair Cable
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1 Gbps.
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100 Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover kable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Straigt Cable
Metode pengabelan ini dipergunakan untuk menghubungkan antara NIC dengan HUB/Switch. Kabel UTP merupakan kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel berwarna yang dipilin sesuai dengan pasangannya. Pada pemasangan hanya digunakan 4 kabel saja, yaitu kabel urutan 1 dan 2 untuk Transmit/kirim (putih oranye, oranye) dan urutan 3 dan 6 untuk Receive (putih hijau, hijau). Walaupun demikian, kabel lainnya tetap ikut terpasang ke konektor Rj 45 (Registered Jack 45).
Crossover Cables
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer), Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover
D.Langkah Kerja
1.Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2.Potonglah kabel sesuai panjang yang diperlukan yaitu dengan cara mengupas bagian pelindunag luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel.
3.Susunlah urutan warna kabel sesuai dengan kebutuhan, apakah kabel digunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah komputer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straigh
4.Perhatikan gambar di atas, kita tentukan dulu pin no. 1 s/d pin no. 8. Biasanya pada saat pemasangan
kabel ke konektor, posisi pengait/hook berada di bawahini
5.Dengan menggunakan Tang UTP, jepitlah dengan kuat konektor Rj45 tadi sehingga kabel-kabel tersebut terkunci pada konektor Rj45. (Lihat gambar berikut.) Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel lainnya (ukur dulu berapa panjang kabel UTP yang dibutuhkan).
6. Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel lainnya (ukur dulu berapa panjang kabel UTP yang dibutuhkan),
1. Satu unit komputer
2. Kabel UTP
3. Konektor Rj 45
4. Tang klem UTP
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berartikurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
a.Coaxial cable
b.Fiber Optik
c.Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
a. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terbagi atas dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
1.Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
2.Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
3.Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
4.Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
5.Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
6.Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
7.Setiap segment harus diberi ground.
8.Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
9.Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
1.Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2.Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3.Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
4.Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
5.Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
6.Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
7.Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
8.Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 1. Kategori Twisted Pair Cable
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1 Gbps.
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100 Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover kable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Straigt Cable
Metode pengabelan ini dipergunakan untuk menghubungkan antara NIC dengan HUB/Switch. Kabel UTP merupakan kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel berwarna yang dipilin sesuai dengan pasangannya. Pada pemasangan hanya digunakan 4 kabel saja, yaitu kabel urutan 1 dan 2 untuk Transmit/kirim (putih oranye, oranye) dan urutan 3 dan 6 untuk Receive (putih hijau, hijau). Walaupun demikian, kabel lainnya tetap ikut terpasang ke konektor Rj 45 (Registered Jack 45).
Crossover Cables
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer), Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover
D.Langkah Kerja
1.Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2.Potonglah kabel sesuai panjang yang diperlukan yaitu dengan cara mengupas bagian pelindunag luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel.
3.Susunlah urutan warna kabel sesuai dengan kebutuhan, apakah kabel digunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah komputer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straigh
4.Perhatikan gambar di atas, kita tentukan dulu pin no. 1 s/d pin no. 8. Biasanya pada saat pemasangan
kabel ke konektor, posisi pengait/hook berada di bawahini
5.Dengan menggunakan Tang UTP, jepitlah dengan kuat konektor Rj45 tadi sehingga kabel-kabel tersebut terkunci pada konektor Rj45. (Lihat gambar berikut.) Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel lainnya (ukur dulu berapa panjang kabel UTP yang dibutuhkan).
6. Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel lainnya (ukur dulu berapa panjang kabel UTP yang dibutuhkan),
0 komentar:
Posting Komentar